Berangkat dari Fungsi Alamiahnya


Sejarah hutan Jati dapat dikatakan berawal dari tuntutan alamiah akan fungsi dari jenis tanaman ini, selaku penyedia sebuah habitat yang memungkinkan segala bentuk makhluk daratan dapat hidup sejahtera di dalamnya.

Dalam khasanah kata bahasa Inggris hutan disebut forest, yang jika dibagi dalam dua suku kata dapat terdiri: fo(r- dan -r)est artinya untuk pemulihan. Jadi, hutan pun dapat dimaknai sebagai tempat kita memulihkan diri, atau pun untuk kembali segar – “for refresh” – entahlah.

Pohon jati cocok tumbuh di daerah dengan sifat tanah kering dan mengandung kapur, sebaran tempat dia bertumbuh meliputi sejumlah besar kawasan di benua Asia sampai ke pulau Jawa.

Karakter pohon ini kuat bertahan tumbuh lama di tanah tandus - sifat umum daerah pegunungan kapur yang miskin unsur kesuburan lahan (hara) - selama tidak tidak ditebang atau dirusak orang.

Dengan kemampuan khusus untuk menjaga siklus klimatologis di daerah tempat pertumbuhannya, tanaman Jati merupakan penyumbang penting bagi terjadinya kelangsungan ekosistem yang dapat bekerja secara natural.

Dibuktikan dengan gugur daun di musim kemarau (mengalirkan cadangan air tanah, sesuatu yang sangat vital di daerah dengan suhu tropik) dan kembali berdaun lebat saat datang musim hujan, yang merupakan fungsi alamiahnya sebagai penyerapan air.

(P01J01 – SJTE)

0 komentar:

Posting Komentar