
Eksportir mebel dan tekstil terus mengamati perkembangan krisis politik di Mesir. Sudah ada pembatalan ekspor ke negara-negara di Timur Tengah (Timteng).
Pengusaha dalam negeri terutama para pengusaha mebel yang tergabung dalam Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) sangat mengkhawatirkan kondisi di Mesir. Apalagi, Afrika dan Timur Tengah (Timteng) sudah jadi pasar ekspor baru bagi industri mebel dalam negeri.
Ketua Umum Asmindo Ambar Tjahyono mengatakan, masalah utama industri mebel itu di kargo. Sebab, barang-barang ekspor selalu melewati daerah tersebut (Terusan Suez, Mesir) untuk menuju Timteng. Dengan naiknya ketegangan di wilayah tersebut, maka akan muncul tambahan biaya.
Selain itu, pihaknya juga cemas krisis di Mesir ini bisa merambah ke negara-negara tetangga seperti Jordania.
“Tentu akan ada pengaruhnya yang cukup siginifkan, apalagi kita baru garap pasar-pasar di Timteng. Dengan kisruh Mesir ini, termasuk di Tunisia, kita segera merapatkan barisan. Ini berpengaruh ke target ekspor kita,” kata Ambar kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Ditambahkan, ekspor mebel ke Timteng baru sekitar 10 persen dari total ekspor industri mebel. Bahkan, pihaknya mendapatkan pesanan seperti di Abu Dabi, Jeddah Arab Saudi, Dubai dan Iran.
Meski ekspor mebel ke Mesir masih kecil, namun Asmindo sudah melakukan kerja sama atau penandatanganan kerja sama (Memorandum of Understanding) dengan perusahaan Mesir untuk menggarap Eceng Gondok di Sungai Nil. “Dengan kejadian di Mesir saat ini, terpaksa kita tunda,” curhat Ambar.
Tidak hanya itu, Asmindo juga mengkhawatirkan kejadian seperti ini akan membuat target ekspor sebesar 20 persen akan meleset. Padahal, tahun lalu ekspor mebel naik 22 persen atau melebih target awal 15 persen.
Selain industri mebel, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat membenarkan jika kisruh Mesir saat ini bisa mengancam ekspor tekstil. “Jelas ada pengaruhnya, karena faktor Terusan Suez yang ikut mempengaruhi harga minyak, sehingga harga bahan polyster pun ikut naik,” ujar Ade kepada Rakyat Merdeka via SMS, kemarin.
Namun, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menganggap krisis politik di Mesir hanya sementara. “Terusan Suez tentu tidak akan terganggu, karena wilayah itu masuk perairan internasional,” tukas Hatta. [RM]Source :
http://ekbis.rakyatmerdeka.co.id
0 komentar:
Posting Komentar